Cinta dan Dukungan Ayah Tiri: Kisah Pendewasaanku yang Penuh Makna

Posted on

Cinta dan Dukungan Ayah Tiri: Kisah Pendewasaanku yang Penuh Makna

Aku masih teringat betul ketika aku masih kecil ayah selalu yang mengurusku, walau ayah sebetulnya hanyalah ayahku tiri, tetapi sayangnya kepadaku betul-betul melebihi ayah sendiri. Dari umur 7 bulan aku diurusnya, dimandikan, disuapin pokoknya diurus selayaknya seorang ibu mengurus anaknya, ini disebabkan mama-ku bekerja dikantor dan ayah berwiraswasta.

Yang aku ingat betul kalau tidur aku selalu minta dik*loni ayah, hal itu sampai aku umur 12 tahun, bila ayah tidur aku didekapnya dan pada umurku yang ke 9 tahun aku merasakan didekap dan disayang sebab m*m*kku selalu dielus-elus ayah.

Sewaktu aku umur 11 tahun dan aku duduk dikelas 6 SD, aku minta diajari ayah matematika dan ayah selalu mengajariku, tetapi pada malam itu ayah memegangi m*m*kku dan rasanya betul-betul enak sekali, aku betul merasakan nikmat sampai keluar cairan dari m*m*kku sehingga membasahi cel*na d*lamku bahkan sampai kep*haku, dengan sayangnya ayah menyekanya dengan sapu tangannya lalu saya disuruhnya istirahat tidur.

Bangun pagi kepalaku pusing dan berat, sampai aku membolos sekolah, aku betul-betul merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Semenjak itu aku semakin dekat dengan ayah dan mersa lebih menyayanginya, bahkan aku belum tidur sebelum ayahku mengajakku tidur.

Pada suatu saat seperti biasanya aku diajak berenang oleh ayah dan aku masih taraf belajar aku diajari ayah berenang tetapi ayah saya minta memegang p*haku dan seperti biasa ayah memegang m*m*kku, hal tersebut aku nikmati, jadi bukan belajar renang tetapi aku betul-betul menikmati r*baan ayahku.

Selesai berenang aku diajak ayah kekamar ganti pakaian, aku tel*nj*ng b*gil (maklum anak kecil), ayah lalu mengelap badanku dengan handuk, seluruh badan dilap sampai kering dan tiba-tiba aku disuruh duduk dibangku, kakiku dibuka ayah m*m*kku dir*ba aduh enaknya dan cairan mulai keluar dari m*m*kku,

Lalu ayah jongkok dij*latinya m*m*kku, aaaccchhhhh..aaaaacchhhhh.. aku merasakan lebih enak, yang akhirnya badanku terasa seperti melayang sampai-sampai aku dekap kepala yahku, aaacchhhh, ayaaaahhhh. Sewaktu aku mulai masuk SMP aku kalau berangkat bersama-sama ayah, sebab arahnya satu jalan kearah tempat kerja ayahku,

Setiap pagi aku senang sebab sambil menyetir mobil tangan ayah selalu meng*lus-*lus p*haku, addduuuuhhhh bener-bener enak. Pada umurku yang ke 14 kebetulan mama-ku pergi keluar kota menengok saudaranya yang baru beli rumah, aku berdua dengan ayah dirumah.

Waktu malam hujan turun deras sekali dan aku merasa takut lalu aku minta ayah menemaniku tidur dikamarku, wah aku betul2 merasa aman dalam dekapan ayahku, sampai aku tertidur pulas, aku merasakan m*m*kku ada yang meng*lus, betul-betul enak,

Dengan rambut m*m*kku yang masih baru tumbuh tipis aku terbangun tetapi diam saja sebab aku tahu ayahlah yang mer*ba. Semakin lama semakin enak, sampai-sampai cairan m*m*kku keluar aduh aku betul-betul tersiksa rasanya, aku beranikan diriku aku r*ba k*nt*l ayahku, aduh aku kaget, besar sekali, baru sekali inilah aku megang k*nt*l.

Dengan sabar bajuku dibuka ayah (sebab kalau tidur aku tidak pernah pakai B*, walaupun t*t*kku masih kecil) setelah terbuka leherku mulai dic*um ayah dan aku ter*ngs*ng, tau-tau t*t*kku dic*umnya aduh enaknya eeehhh malah dih*sap aduh maakkk!! aku tak tahan, tanpa aku sadari keluar suara dari mulutku “aaaaccchh, uuugghhh, aaaaacccchhhh”.

Rupanya ayahku jauh berpengalaman, di tariknya C* ku pelan-pelan dan setelah terbuka sampai aku b*gil, pelan-pelan dari t*ket yang dic*um turun ke perut terus ke p*ha teruusss pelan-pelan dibukanya kakiku yang kecil dengan sayang dij*latinya m*m*kku,

Aku tarik rambut ayah saking enaknya dan ayah pun tahu aku mulai merasakan, lalu posisinya dirubah kakiku dik*ngk*ngkan dan pelan2 kepala k*nt*lnya digosok-gosokkan dibibir m*m*kku “aduuuuuhhhh aaaayyyaaaaahhhhh”, r*ntihanku dan pelan2 ditekannya k*nt*l ayah kelubang m*m*kku aduh sakit rasanya,

Lalu digosokkan lagi setelah aku ter*ngs*ng lalu ditekannya lagi, lama2 sssrrrreettt kepala k*nt*l ayah masuk, sakit ayah r*ntihku dan ayah mencabutnya lagi lalu digosok-gosok lagi sampai aku ter*ngs*ng lagi dan ditekannya lagi, ber-kali2 hal tersebut dilakukan ayah,

Lama2 aku betul2 merasakan enak yang selama ini belum pernah aku rasakan, yang akhirnya aku menggel*njang dan kupeluk ayah “aaaayyyyyaaaahhhhh, uuuggghhh, aaayyyyaaahhh, aaaaccchhhh aaayyyaaahhh eeeennnaaaak!!!!! dan terasa hangat didalam m*m*kku, rupanya semprotan air m*ni ayah.

Aku terasa ngantuk sekali, lama k*nt*l ayah didalam m*m*kku setelah mengecil baru ayah cabut dan dij*latinya m*m*kku, sampai aku ter*ngs*ng lagi
“aduh ayah Devie minta lagi”, pintaku , ayahpun melayaniku lagi, aduh enak ayah, sampai-sampai aku tertidur dalam ent*tan ayahku.

Pagi aku bangun pakaianku sudah terpakai dibadan, rupanya ayah semalam yang mengenakannya dan ayah sudah membuat kan minum hangat untukku serta sarapan pagi, kebetulan hari itu hari minggu, setelah minum dan makan aku ajak ayahku sayang tidur lagi dan terjadi lagi seperti semalam.

Jadi selama mama pergi kami selalu melakukannya dengan ayah, demikian juga setelah mama pulang kami masih sering sembunyi-sembunyi melakukannya. Sekarang aku sudah 16 tahu dan kelas 2 SMU akan naik ke kelas 3, masih aku sering minta ayah melakukan itu untukku dan ayah tidak pernah menolaknya.

Terima kasih ayah ku sayang, engkau telah membesarkanku dan engkau pulalah yang mendewasakan ku, aku sulit melupakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *